Home

Kamis, 02 Februari 2023

Terduga Pencuri Tewas Diamuk Massa di Ogan Ilir, Keluarga Bawa Perkara ke Ranah Hukum

Keluarga pria terduga pencuri tewas diamuk massa di Ogan Ilir membawa perkara ini ke ranah hukum dan melapor ke Polres Ogan Ilir, Kamis (2/2/23). (Sumber : tribunsumsel.com)

OGAN ILIR, - Keluarga pria terduga pencuri tewas diamuk massa di Ogan Ilir membawa perkara ini ke ranah hukum dan melapor ke Polres Ogan Ilir.

Korban penganiayaan bernama EH (34th) meninggal dunia dihajar massa setelah diduga hendak mencuri sepeda motor Selasa (31/1/23) lalu.

Kakak kandung korban, ES mengatakan, pihak keluarga memutuskan untuk membawa perkara ini ke ranah hukum.

"Kami melapor ke Polres Ogan Ilir atas penganiayaan yang dialami adik kami hingga meninggal dunia," kata ES ditemui di Mapolres Ogan Ilir, Indralaya, Kamis (2/2/23).

Menurut ES, pihak keluarga mendapat kabar korban dihakimi massa karena diduga akan mencuri sepeda motor.

"Menurut laporan diterima, adik kami mencuri sepeda motor. Kami tidak membenarkan, juga tidak minta dikatakan adik kami sempurna atau tidak bersalah," ucap ES.

"Andaikata memang terjadi adik kami mencuri sepeda motor, kita ini kan negara hukum," imbuhnya.

ES menyesalkan sikap massa yang main hakim sendiri, bukannya menyerahkan korban kepada aparat penegak hukum.

"Sementara negara kita negara hukum dan pengeroyokan atau main hakim sendiri tidak diperbolehkan di negara ini," kata ES.

Pihak keluarga berharap Polri dalam hal ini Polres Ogan Ilir mengusut tuntas perkara ini dan memproses para pelaku penganiayaan.

ES yakin ada provokator dalam aksi main hakim sendiri terhadap korban hingga meninggal dunia.

Pria 51 tahun ini menambahkan, korban selama ini tak pernah tersangkut kasus hukum dan berurusan dengan polisi.

"Sedangkan almarhum berangkat dari rumah, izin sama istrinya mau mengurus Jamsostek karena sebelumnya dia di-PHK di salah satu perusahaan di Ogan Ilir," ungkap ES.

Korban disebut pergi sendirian dari rumah di Kerinjing, Kecamatan Tanjung Raja, dengan mengendarai sepeda motor.

ES juga membantah isu yang menyebutkan keluarga korban akan balas dendam kepada para pelaku pengeroyokan.

"Itu isu yang beredar di masyarakat luas. Kami keluarga menyadari hal tersebut tidak ada manfaat, tidak ada guna. Tidak akan balas dendam," kata ES menegaskan.

"Kami tidak akan melakukan aksi balas dendam, mengadakan penyerangan. Itu akan merugikan semua pihak," tegasnya lagi.

ES juga sudah mengimbau kepada seluruh anggota keluarga korban untuk tidak melakukan aksi anarkis terkait peristiwa ini.

"Yakinlah kami tidak akan melakukan aksi konyol tersebut. Tidak mungkin mengerahkan massa untuk datang ke TKP," tandasnya.

Sementara pihak kepolisian membenarkan telah menerima laporan terkait penganiayaan yang berujung kematian ini.

"Iya, betul. (Laporan) ditindaklanjuti Reskrim," kata Kapolres Ogan Ilir AKBP Andi Baso Rahman dihubungi terpisah. oganilirterkini.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar