OGAN ILIR, - Agus hanya bisa menangis di hadapan anaknya R (15th) yang terbujur kaku di Kamar RSUD Ogan Ilir, Selasa (9/6/20). Anaknya tersebut tewas tenggelam bersama temannya A (16th).
Keduanya tewas tenggelam di Balai Benih Ikan (BBI) Indralaya di Desa Tanjung Pering Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir.
"Aku ndak tau kenapa bisa seperti ini. Tiba-tiba dikabari kalau anak saya sudah tiada", ucapnya sembari mencium kening anaknya tersebut.
Warga di sekitar Balai Benih Ikan (BBI) Indralaya di Desa Tanjung Pering Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir sempat heboh pada Selasa (9/6/20) sore.
Mereka dikejutkan dengan dua orang yang tewas tenggelam di kolam BBI tersebut. Keduanya yakni A (16th) dan R (15th), warga Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir. Mereka masih berstatus pelajar di SMA dan SMK di Kelurahan Indralaya Utara.
Menurut penuturan temannya, Dandi (20 th), awalnya kedua korban dan dua orang temannya yang lain datang bermain ke rumahnya di daerah Mandala Indralaya Utara. Setelahnya, mereka mengajak untuk berenang di sekitar kolam tersebut.
"A memang ga bisa berenang, sementata R hanya sedikit bisa. Kalau saya ga bisa berenang, jadi hanya mandi di tempat dangkal", ujarnya saat diwawancarai.
Setelah Azan Ashar, Dandi bersiap untuk pulang. Tiba-tiba, A yang masih berenang menarik R yang saat itu juga masih berenang.
"Dikira R main-main. Rupanya beneran. A itu narik minta tolong, kemudian mereka juga menarik dua temannya yang lain, tapi ga ketarik", ucapnya.
Dandi pun langsung memanggil petugas BBI untuk meminta tolong. Lima menit berselang kedua korban ditemukan tewas akibat tenggelam.
"Mereka berempat ini datang kerumah. Malah mereka berdua (kedua korban) udah ngajak dari pagi mau berenang", jelasnya.
Kapolsek Indralaya AKP Helmy Ardiansyah mengatakan, pihaknya mendapat laporan dari Kepala Desa setempat untuk dilakukan pertolongan dari Pihak Kepolisian. Saat petugas datang mereka sudah tak bernyawa.
"Kami langsung membawa korban ke RSUD Ogan Ilir untuk dilakukan pemeriksaan, sekaligus melakukan olah TKP di tempat kejadian", ujarnya.
Pihaknya juga sudah menghubungi Ayah dari A (16th), yang saat ini sedang berada di Bekasi. Kedua keluarga juga menolak untuk dilakukan otopsi, dan memutuskan untuk membawa keduanya untuk disemayamkan di rumah masing-masing.
"Kita sudah melakukan pemeriksaan, dan kedua keluarga juga tidak bersedia diotopsi", jelasnya. (Sumber : tribunsumsel.com) @oganilirterkini
Link sumber :
memang maut tidak bisa dihindari,
BalasHapus