Dua Speedboat sarat penumpang sedang adu ngebut di Sungai Ogan, saat Lebaran hari pertama, Sabtu 22 April 2023. (Sumber : palpres.com)
OGAN ILIR, - Meskipun sudah banyak tempat wisata bermunculan di Kabupaten Ogan Ilir, khususnya di Kecamatan Indralaya, Indralaya Selatan, dan Indralaya Utara, namun tradisi pacu adrenalin kebut-kebunan naik Speedboat di Sungai Ogan, masih jadi primadona.
Atraksi yang sebetulnya sudah dilarang oleh pihak keamananan itu karena sangat berbahaya, masih menjadi atraksi hiburan saat merayakan Lebaran.
Terbukti, meskipun baru lebaran pertama, Sabtu 22 April 2023, ratusan Speedboat hilir mudik diperairan Sungai Ogan dengan membawa penumpang rata-rata anak-anak yang beranjak dewasa.
Mereka seakan tidak peduli apa yang akan terjadi, misalnya speedboatnya tabrakan atau terbalik.
Harga yang terbilang mahal untuk satu ret yakni Rp100 ribu hingga 159 ribu, bukan jadi soal bagi peminat wisata air ini.
Menurut warga Indralaya, Safa (20th), pacu ardenalin menaikan Speedboat ini sudah menjadi tradisi bagi warga Ogan Ilir.
"Kalau tidak ada Speedboat ini, Lebaran di Indralaya seakan hampa dan sepi," ungkapnya.
Dikatakannya, untuk ruta satu ret dengan harga Rp150 ribu ini dimulai dari spot yang dinaiki.
"Misalnya kita naik dari dermaga Tebing Gerinting atau Jembatan Tebing Gerinting Sampai ke Jembatan Sakatiga, pulang lagi," ujarnya.
Jika perorang katanya, dipatok dengan harga Rp10 ribu.
"Biasanya sopir Speedboat kalau tak cukup 10 orang tidak mau jalan, katanya rugi minyak," ungkapnya.
Pantauan peminat wisata pacu ardenalin Speedboat ini tidak hanya anak-anak yang beranjak dewasa, ABG dan orang dewasa pun ikut serta dalam wisata air ini.
Tampak terlihat juga, di sepanjang aliran sungai yang dilalui atraksi Speedboat ini ramai oleh warga.
Bahkan jembatan yang ada penuh sesak, seakan menjadi tontonan gratis yang ditunggu-tunggu oleh warga.
"Mengenang masa kanak-kanak dulu naik Speedboat ini, seru juga bernostalgia.
Kalau kata anak sekarang, tidak ngepot tak bayar (tidak zigzak tidak bayar, red) ini serunya," ujar Nasir (32th), warga Tanjung Sejaro.
Lebih lanjut katanya, tradisi Speedboat ini sudah berlangsung sejak tahun 80 -an.
"Sampai sekarang menjadi tungguan jika Lebaran tiba," katanya seraya mengaku tradisi Speedboat hanya ada di hari Lebaran, baik Idul Fitri maupun Idul Adha.
"Tradisi Speedboat ini juga berlangsung dimasa pandemi dua tahun berturut-turun kemarin. Tidak peduli masyarakat meskipun masa pandemi kemarin, masih tetap ramai, meskipun sempat distop pihak kepolisian," tukasnya.
Sekedar informasi masih tradisi Speedboat ini, tiap tahun pasti ada kejadian, baik terbalik maupun tabrakan, bahkan sudah pernah merenggut nyawa.
Bahkan, pihak Kepolisian dan Pemerintah setempat sudah berulang kali melarang adu ngebut naik Speedboat di Sungai Ogan ini.
Namun walau dilarang, yang namanya tradisi tetap diminati masyaraakat.
"Semoga di tahun ini tidak terjadi apa-apa, tetap kondusif dan aman," tambahnya. oganilirterkini.co.id
https://gacornyams77.net/
BalasHapus