Home

Selasa, 04 Juli 2023

Embung Warga Tercemar Limbah Pabrik, DLH Ogan Ilir Tinjau Langsung Lokasi

Pencemaran lingkungan diduga akibat Kebociran IPAL Pabrik Pengelolahan Singkong Di Desa Bakung, Ogan Ilir. (Sumber : palpos.id)

OGAN ILIR, - Dinas Lingkungan Hidup atau DLH Kabupaten Ogan Ilir meninjau langsung lokasi embung yang tercemar diduga akibat adanya kebocoran instalasi pemngolahan air limbah atau IPAL yang bersumber dari pabrik pengelolaan singkong.

Lokasinya tepat berada di Desa Bakung, Kecamatan Indralaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir. Penceramaran limbah itu banyak membuat ikan mati serta aktifitas warga desa tersebut terhambat.

Selain Desa Bakung, Desa Sukamulia yang tidak jauh dari desa tersebut juga merasakan dampak yang sama.

Embung yang menjadi sumber air bersih dan keperluan rumah tangga banyak warga itu dikabarkan telah terjadi sejak bebrapa hari lalu.

Dinas Lingkunagan Hidup setempat mendengar adanya informasi itu langsung mengerahkan tim meninjau langsung lokasi.

Selain meninjau langsung, DLH Kabupaten Ogan Ilir itu juga telah memerintahkan pihak pabrik pengelolahan singkong yang diduga sebagai penyebab untuk menghentikan sementara aktivitas pabrik.

"Kami bersama dengan pak Sekda Muhsin Abdullah langsung meninjau embung yang tercemar limbah diduga adanya kebocoran IPAL pabrik pengelolaan singkong," terang Kepala DLH Ogan Ilir Husni Tamrin. Senin, 3 Juli 2023.

"Kami telah memerintahkan kepada pabrik singkong tersebut untuk menghentikan sementara aktivitasnya hingga keluar hasil pemeriksaan hasil laboratorium," tambahnya.

Karena, ungkapnya, Pihak DLH Ogan Ilir telah melakukan koordinasi dengan laboratorium UPTD Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Provinsi Sumsel.

"Mereka saat ini tengah melakukan pengambilan sempel untuk melakukan uji lap," terangnya.

Dengan adanya indikasi pencemaran lingkungan tersebut, pihaknya akan menungggu hasil lap dari UPTD DLH Provinsi Sumsel sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan langkah selanjutnya.

"Dari pihak pabrik telah menutup sementara IPAL yang mengalami kebocoran yang diduga menjadi penyebabnya. Dengan ditutupnya IPAL itu paling tidak mengurangi pencemaran lingkungan," jelasnya.

Sementara Kepala Desa Bakung Suherman mengaku setelah adanya pencemaran yang terjadi di embung di desanya itu, masyarakat harus menggali sumur untuk mendapatkan air bersih.

"Airnya memang tidak jernih karena saat ini musim kemarau, volume air berkurang. Namun akibat adanya pencemaran ini warga tak bisa mandi karena alami gatal-gatal. Sehingga terpaksa harus gali sumur," jelasnya. oganilirterkini.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar