Home

Sabtu, 20 April 2024

3 Ekor Kerbau di Ogan Ilir Ditemukan Mati Mendadak, Diduga Terkena Penyakit Ngorok

Tim dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Ogan Ilir, menyuntikkan vaksin ke hewan ternak. (Sumber : sumeks.co)

OGAN ILIR, - Dikutip dari situs sumeks.co , Tiga ekor kerbau di Kabupaten Ogan Ilir, ditemukan mati secara mendadak. Diduga, kematian tersebut lantaran terserang penyakit ngorok atau Tagere.

Pengawas Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Ogan Ilir, Taufik Ismail menyebut, tiga kerbau yang mati tersebut ditemukan di salah satu desa di Kecamatan Indralaya Selatan.

"Kami menemukan kasus kematian kerbau di salah satu desa di Kecamatan Indralaya Selatan pada akhir Februari lalu," ungkapnya, Kamis, 18 April 2024.

Menindaklanjuti penemuan tersebut, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Ogan Ilir, langsung melakukan suntik vaksinasi kepada sapi dan kerbau yang ada di Kabupaten Ogan Ilir.

"Sejauh ini lebih dari 200 ekor kerbau dan sapi di Ogan Ilir yang divaksin oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan," sebutnya.

Adapun sapi dan kerbau yang disuntik vaksin berada di wilayah Indralaya dan Indralaya Selatan. Sebagaimana diketahui, gejala penyakit ngorok sedang mewabah di wilayah Ogan Komering Ilir (OKI).

Gejala wabah serupa ternyata mulai melanda wilayah Ogan Ilir, namun belum terlalu masif dan sedang ditanggulangi oleh pemerintah daerah setempat.

"Kepada peternak kami mengimbau silahkan melapor jika ada hewan ternak yang terindikasi wabah penyakit ngorok," imbaunya.

Ditambahkan Taufik, vaksin untuk pencegahan penyakit ngorok ini tidak dipungut biaya alias gratis.

Dirinya juga mengungkapkan, ada sebagian peternak yang takut hewan ternak mereka divaksin.

Peternak pun berinisiatif memotong hewan yang terindikasi terkena wabah ngorok dan dagingnya dijual ke luar daerah Sumatera Selatan.

Menurut Taufik, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan tak dapat memaksa peternak untuk mengikuti anjuran vaksin.

"Kami sifatnya hanya mengimbau, mengarahkan. Kalaupun tidak mau divaksin, tidak bisa kami paksa," tuturnya.

Salah seorang peternak kerbau asal Desa Sejaro Sakti, Kecamatan Indralaya bernama Erlan mengaku sangat was-was dengan wabah ngorok.

"Jujur saja sangat khawatir. Kami ada 65 ekor kerbau dan alhamdulillah sudah divaksin semua," ujar Erlan.

Berdasarkan pengalamannya, wabah ngorok yang sering menyerang hewan ternak ruminansia khususnya sapi dan kerbau ini sifatnya akut atau fatal.

Penyakit ini, menurut Erlan sering terjadi terutama saat musim hujan tiba, seperti terjadi di Ogan Ilir belum lama ini.

Hewan yang terserang wabah ngorok tampak pada gejala diantaranya kehilangan nafsu makan, mengeluarkan air liur tanpa henti dan nafas tersengal-sengal.

"Jadi nafas hewan itu memang tersendat, lalu dia ngorok. Dua sampai tiga jam setelah ngorok itu, hewannya mati. Memang cepat sekali," tutur Erlan.

Dirinya berharap vaksin sapi dan kerbau di Ogan Ilir terus berkelanjutan demi kesehatan hewan ternak.

"Karena ekonomi kami kan bertumpu pada sektor peternakan ini," kata Erlan. oganilirterkini.co.id

Artikel ini telah tayang di sumeks.co dengan judul : 3 Ekor Kerbau di Ogan Ilir Ditemukan Mati Mendadak, Diduga Terkena Penyakit Ngorok

Tidak ada komentar:

Posting Komentar