PALEMBANG, - Jelang pelaksanaan Pilgub Sumsel 2024 yang tinggal tujuh bulan lagi, serangan secara terbuka mulai terlihat. Salah satunya kampanye hitam kepada mantan Gubernur Sumsel H Herman Deru.
Banyak kampanye hitam yang dialamatkan kepada penggagas Sumsel Mandiri Pangan ini, mulai dari fitnah, hoaks, hingga kabar bohong.
Tujuannya untuk mendown grade atau menurunkan pamor Herman Deru yang dikenal calon terkuat Gubernur Sumsel periode 2024 -2029 mendatang.
Sejak setahun belakangan, lawan-lawan politik Herman Deru membuat gerakan dengan membangun, merekayasa opini seolah-olah mantan Bupati OKU Timur dua periode tersebut tersangkut beberapa kasus korupsi, mulai kasus PT SMS, Bank Sumsel, proyek APBD Sumsel, dan beberapa kasus lainnya.
Mereka menggiring opini dengan menyebarkan kampanye hitam berisi konten-konten yang memfitnah Herman Deru dan menyebarkannya secara masif di media sosial, antara lain instagram, tiktok, Facebook, dan lainnya.
"Ini gaya lama. Sudah bisa ditebak siapa yang memainkan kampanye hitam yang menyerang Pak Herman Deru akhir-akhir ini. Masyarakat sudah bisa menilai," ujar Alfrenzi Panggarbesi, juru bicara Herman Deru kepada wartawan di Palembang.
Menurut Ojik (sapaan Alfrenzi Panggarbesi) serangan kampanye hitam terhadap Herman Deru ini sudah biasa dialami dan terjadi secara berulang setiap menjelang pilkada.
Serangan kampanye hitam lebih dahsyat pernah dialaminya pada Pilkada OKUT dan Pilgub 2013 dan 2018 lalu. "Bahkan fitnah- fitnah keji soal asusila pernah dialami Pak Herman Deru," ungkap Ojik prihatin.
Ojik menegaskan, serangan kampanye hitam terhadap HD ini punya muatan politik, bukan murni hukum. Tujuannya sangat jelas untuk menjatuhkan nama baik dan menurunkan elektabilitas Herman Deru menjelang Pilgub 2024 yang tinggal sekitar 7 bulan ini.
Apalagi sosok Herman Deru dikenal sebagai Gubernur Sumsel yang berprestasi, dekat serta dicintai masyarakat Sumsel.
Herman Deru yang juga Ketua DPW Nasdem Sumsel tersebut juga dikenal tokoh yang religius dengan program 1 Desa 1 Rumah Tahfidz dan program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan yang sukses menurunkan angka kemiskinan dan angka stunting.
"Semua orang tahu, terutama elit-elit politik bahwa sampai saat ini survei Pak Herman Deru masih tertinggi dan jauh meninggalkan kandidat lainnya," ujar Ojik.
Mengenai adanya laporan ke penegak hukum yang mengaitkan sosok Herman Deru sebagai Gubernur Sumsel, ojik mengatakan, adalah hak siapapun untuk melaporkan.
Namun tentu ada koridor dan mekanisme hukum yang berlaku. "Kita hormati proses hukumnya dan kita percaya aparat penegak hukum akan menegakkan hukum secara profesional," ujarnya.
Pengamat politik Sumsel Drs Ardiansyah MSi mengatakan, kampanye hitam yang ditujukan kepada Herman Deru setiap menjelang pilkada ini tidak akan berpengaruh apa-apa terhadap persepsi masyarakat Sumsel tentang sosok Herman Deru yang selama ini dikenal sebagai pejabat yang baik dan bersih.
"Sekarang ini masyarakat sudah semakin cerdas dan tidak mudah terpengaruh berita berita bohong, apalagi berupa kampanye hitam yang isinya fitnah dan kabar bohong," jelas dosen di salah satu perguruan tinggi di Palembang ini.
Menurut Ardiansyah, sebagai Gubernur incumbent, posisi Herman Deru masih sangat kuat. Hal itu terlihat dari berbagai lembaga survei nasional bahwa popularitas dan elektabilitas Herman Deru masih tertinggi, sekitar 60 persen, jauh meninggalkan kandidat-kandidat yang beredar saat ini yang rata-rata di bawah 10 persen.
"Dengan pilkada yang sekitar 7 bulan lagi, rasanya sangat sulit untuk mengejar elektabilitas Pak Herman Deru. Ini hasil survei ilmiah untuk memotret peta politik di Sumsel," jelasnya. oganilirterkini.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar