Komisi V DPRD bersama Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel mendatangi SMKN 1 Indralaya Selatan, Kabupaten Ogan Ilir, Sumsel. (Sumber : koranpalpres.com)
OGAN ILIR, - Dikutip dari koranpalpres.com , Komisi V DPRD Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) bersama Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Sumsel mendatangi salah satu Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) di Kabupaten Ogan Ilir, Sumsel.
Kehadiran mereka untuk menampung aspirasi siswa-siswi dan pihak guru di SMKN 1 Indralaya Selatan tersebut terkait permasalahan yang dihadapi hingga berujung aksi demo belum lama ini.
Hadir langsung dari Ketua Komisi V DPRD Sumsel Alwis Gani beserta Wakil Ketua, dan Sekretaris beserta Anggota.
Sementara pihak Disdik Sumsel yang hadir Kasubag Kepegawaian, Enda Kusuma Dewi beserta Kabid SMA/SMK dan jajaran.
Ada juga Koordinasi Pengawas SMA/SMK Kabupaten Ogan Ilir, Musyawarah Kerja Kepala Sekolah atau MKKS tingkat SMA/SMK di Kabupaten Ogan Ilir.
Setelah menyampaikan kata sambutannya, pihak Komisi V DPRD Sumsel mempersilakan Ketua OSIS SMKN tersebut yang mewakili siswa untuk menyampaikan permasalahan yang dihadapi.
Dalam pertemuan tersebut, Ketua OSIS Kelvin Valentino menyampaikan 12 tuntutannya antara lain;
1..Seragam dan perlengkapan sekolah, dari tahun ke tahun biayanya naik dan kualitasnya menurun sambil membandingkan jas almamater sekolah yang lama dan baru.
2..Pakaian Muslim yang semakin tipis, yang juga menunjukkan baju muslim yang bahannya tipis
3.. Pemotongan uang PIP dengan besaran bervarian dari Rp10 ribu sampai Rp50 ribu.
4..Fasilitas sekolah, proyektor minim sekali dan komputer banyak yang rusak tanpa ada perbaikan.
5..Menambah jurusan, tapi tidak ada penambahan kelas, sehingga kelas 12 terpaksa belajar di ruang labor akibatnya praktek menjadi tidak kondusif.
6..Alkena atau foto sekolah kelulusan sudah dialokasikan menggunakan dana BOS tetapi nyatanya pakai biaya siswa.
7..Kegiatan Ekstrakurikuler yang tidak aktif, kalaupun aktif, dana yang diajukan pun selalu dipotong dan uang pembinaan pun tak dibayar.
8..Sampah menumpuk, yang baunya menganggu proses belajar mengajar.
9..Kasus pelecehan yang dilakukan oknum sopir Kepsek (kakak ipar Kepsek) tidak ditindaklanjuti, sampai korban pindah sekolah karena malu.
10..Ruang UKS yang minim fasilitas, obat-obatan pun tidak ada.
11..Tukang sapu tidak digaji selama beberapa bulan.
12..Dana BOS yang tidak transparan, dan paling menyedihkan uang infak siswa-siswi di hari Jumat pun dipakai.
Apa yang disampaikan Ketua OSIS ini juga dibenarkan salah satu guru di SMKN tersebut yang mendapat kesempatan untuk menyampaikan aspirasi mewakili guru yang diminta Komisi V.
Hendra dari Guru yang juga Ketua Jurusan Listrik menyampaikan, apa yang disampaikan ini ibarat bom yang baru meledak dan ibarat telur busuk disimpan hingga baunya tercium juga.
"Yang namanya telur busuk dan bangkai yang tersimpan tapi baunya akan keluar dan menimbulkan reaksi seperti ini," ungkapnya.
Untuk itu, pihaknya mendesak kepada anggota Komisi V DPRD Sumsel dan Disdik Sumsel untuk mengajukan penonaktifan Kepala Sekolah ke Gubernur Sumsel.
"Kami minta permasalahan ini bisa diselesaikan secepatnya, dan kami serahkan ke Disdik Provinsi, tolong sampaikan ke pak Gubernur Herman Deru untuk menonaktifkan Kepsek kami," paparnya.
"Jika tidak ada surat nonaktif ini, anak-anak didik kami tidak mau belajar. Tidak ada maksud kami menjelaskan pimpinan kami, inilah realita yang terjadi di sekolah ini," tukasnya.
Sementara itu, Ketua Komisi V DPRD Provinsi Sumsel, Alwis Gani didampingi Wakil Ketua dan Sekretaris mengaku akan secepat mungkin menyelesaikan persoalan ini.
"Respon kami yang pertama, bahwa kami akan ikut menyelesaikan persoalan ini dengan cara, pertama besok kita akan rapat dengan Dinas serta memanggil BKD dan Inspektorat, sehingga nanti persoalannya bisa jelas," paparnya.
"Yang kedua kita akan mendorong, persoalan-persoalan hukum harus diselesaikan dengan hukum, dan persoalan moral harus diselesaikan dengan etika moral. Ini yang bisa kita lakukan," pungkasnya. oganilirterkini.co.id
Artikel ini telah tayang di koranpalpres.com dengan judul : DPRD dan Disdik Provinsi Sumsel Datangi SMKN di Ogan Ilir, Unek-unek Siswa dan Guru Meledak!

Tidak ada komentar:
Posting Komentar