Home

Kamis, 31 Desember 2020

1 Bulan Setelah Imunisasi, Bayi 9 Bulan di Ogan Ilir Sering Kejang-kejang

OGAN ILIR, - Seorang anak berusia 9 bulan di Ogan Ilir bernama Dianti Najwa Shihab mengalami kejang-kejang setelah menjalani imunisasi.

Menurut orang tua Najwa, putri mereka mulai mengalami kejang sejak imunisasi ketiga difteri, pertusis dan tetanus (DPT) pada 9 November lalu.

Ansajidi, orang tua Najwa mengatakan, awalnya putrinya menjalani Imunisasi pertama DPT pada 24 Agustus lalu.

"Setelah imunisasi pertama, putri kami demam panas selama beberapa hari sampai dua minggu lebih tidak sembuh," kata Ansajidi saat ditemui di kediamannya di RT 05 Kelurahan Tanjung Raja Timur Kecamatan Tanjung Raja Ogan Ilir, Selasa (29/12/20).

Menurut Ansajidi (53) yang didampingi istrinya Asnawati (34), putri mereka kembali menjalani imunisasi DPT pada 28 September lalu di Puskemas Tanjung Raja.

Bahkan setelah imunisasi kedua DPT ini, Najwa selain demam panasnya tak turun, juga sering rewel terutama di malam hari. Upaya pengobatan juga telah dilakukan kedua orang Najwa.

"Setelah berobat, kadang reda juga demam dan juga tidak rewel. Tapi keesokannya demam lagi. Begitu terus," ujar Ansajidi.

Setelah menjalani imunisasi ketiga DPT pada 9 November lalu, menurut Ansajidi, kondisi kesehatan putri bungsunya itu makin mengkhawatirkan.

Najwa sering mengalami kejang terutama di malam hari. Bocah kelahiran 10 April 2020 ini sering menangis bahkan hampir semalam suntuk.

Hal itu terus terjadi selama beberapa hari hingga orang tua Najwa membawa putrinya itu ke Puskesmas Tanjung Raja tempat Najwa diimunisasi.

"Kata staf Puskesmas, nanti kami dihubungi pihak Puskesmas untuk tindak lanjut perawatan anak kami. Tapi sampai sebulan lebih, tidak juga dihubungi," terang Ansajidi.

Barulah kemarin pada 28 Desember lalu, Ansajidi bertemu kembali dengan pihak Puskesmas Tanjung Raja untuk menanyakan kelanjutan perawatan putrinya.

"Kata orang Puskesmas mau dirujuk. Tapi kami ingin penanganan anak kami harus cepat karena Najwa nangis terus. Saya dan istri saya selama 24 jam bergantian mendampingi Najwa karena sering kejang-kejang," kata Ansajidi.

Terpisah, pihak Puskesmas Tanjung Raja memastikan, berdasarkan pemeriksaan, Najwa secara fisik perkembangannya baik-baik saja. Indikasinya yakni perkembangan pergerakan bocah 9 bulan itu berjalan normal.

"Kalau Najwa dibilang kejang-kejang terus dan dikhawatirkan pertumbuhannya terhambat, namun kami lihat tidak demikian. Najwa kan perkembangannya tidak terlambat, merangkak sudah bisa, tengkurep bisa, Insya Allah perkembangannya bagus," kata Kepala UPTD Puskesmas Tanjung Raja, Nelly Anggia Murni.

Tim dokter dari Puskesmas Tanjung Raja juga telah melihat langsung kondisi Najwa dan tidak kejang-kejang seperti disebutkan orang tuanya.

"Mungkin saat kami datang ke rumahnya, Najwa sedang baik-baik saja. Mungkin saat malam hari, ia mengalami itu," ujar Nelly.

Untuk mengetahui apakah Najwa mengalami kejang usai imunisasi, kata Nelly, perlu diperiksa lebih lanjut di rumah sakit.

"Kita cek darah dulu takut ada infeksi yang mengakibatkan kejang. Kalau demam tinggi, pusat otaknya terganggu, maka bisa mengakibatkan kejang," ujar dokter umum Puskesmas Tanjung Raja, dr. Denis Mawarni dan Kepala Program Imunisasi, Nazwan.

Pihak Puskesmas Tanjung Raja pun menyarankan agar Najwa dirawat di rumah sakit agar diperiksa dan kesehatannya terpantau. @oganilirterkini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar