Home

Kamis, 21 Januari 2021

Penampakan Proyek Tol Indralaya-Prabumulih

OGAN ILIR, - Sejak dimulai pada Juli 2020, pembangunan jalan tol Simpang Indralaya-Prabumulih (Indraprabu) terus dikerjakan.

Project Director Tol Indraprabu dari Hutama Karya (Persero) Divisi Pembangunan Jalan Tol, Hasan Turcahyo mengatakan, Tol Indraprabu memiliki panjang 64,8 kilometer.

"Tol Indraprabu merupakan salah satu rangkaian jalan tol dari Palembang menuju Bengkulu yang total panjangnya jika rampung nanti mencapai 329 kilometer. Sementara ruas Indralaya-Prabumulih sepanjang 64,8 kilometer," kata Hasan, Rabu (20/1/21).

Setelah ruas tol Palembang-Indralaya (Palindra) sepanjang 22 kilometer yang rampung pada 2018 lalu, kini tol Indraprabu yang sedang dibangun.

"Jadi ruas Palembang ke Indralaya, ke Prabumulih, Muaraenim, lalu ke Lubuklinggau, hingga Bengkulu," terang Hasan.

Tol Indraprabu terbagi menjadi 6 zona dan setiap zona memiliki panjang trase berbeda.

Adapun zona I sepanjang 10,5 kilometer, zona II sepanjang 12,8 kilometer, zona III sepanjang 11,7 kilometer, zona IV sepanjang 12,5 kilometer, zona V sepanjang 11,7 kilometer dan zona VI sepanjang 9,7 kilometer.

"Panjang trase tol Indraprabu dengan rincian enam zona ini mencakup main road (jalan utama) dan dua interchange (simpang susun), yakni di Indralaya dan Prabumulih," terang Hasan.

Pria berkacamata ini melanjutkan, trase tol Indraprabu melewati delapan kecamatan di dua daerah kabupaten dan satu daerah kota.

Saat ini progres pembangunan tol Indraprabu mencapai 24,531 persen.

"Progres 24,531 persen ini pertanggal 13 Januari lalu," terang Hasan.

Setiap zona pada pembangunan jalan tol Indraprabu ini, memiliki progres masing-masing.

Zona I 61,450 persen, zona II 20,408 persen dan zona III 8,148 persen. Sementara zona IV, V dan VI belum ada progres pembangunan karena sedang dalam proses pembebasan lahan.

Hasan menjelaskan, proses pembebasan lahan tol Indraprabu belum rampung 100 persen.

Tercatat ada 30,18 persen lahan yang sudah diganti rugi dan 23,05 persen lahan yang sudah bisa digarap untuk konstruksi tol.

"Lahan yang sudah dibayarkan bukan berarti sudah bisa dikerjakan. Masih ada kebun, rumah, jalan dan sebagainya," jelas Hasan.

Ia mengungkapkan, pembangunan tol yang menelan biaya konstruksi Rp 6,7 triliun itu ditargetkan rampung pada triwulan kedua atau pertengahan tahun 2022.

"Awal konstruksi Juli 2020, target rampung Juli 2022," kata Hasan. @oganilirterkini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar