Home

Kamis, 04 Februari 2021

Tol Indralaya-Prabumulih Dikebut, Underpass Indralaya Segera Dibangun

OGAN ILIR, - Pengerjaan jalan bebas hambatan atau jalan Tol Simpang Indralaya-Prabumulih (Indraprabu) terus dikebut.

Project Director Tol Indraprabu dari Hutama Karya (Persero) Divisi Pembangunan Jalan Tol, Hasan Turcahyo mengatakan, memasuki Februari, progres pembangunan tol Indraprabu mencapai 27%.

Salah satu yang menjadi fokus pembangunan jalan tol sepanjang 64,8 kilometer ini adalah pembangunan underpass di wilayah Kecamatan Indralaya.

"Pembangunan underpass nanti akan dilaksanakan di trase zona I. Karena di sana ada jalan lintas Sumatera ruas Indralaya-Kayuagung," kata Hasan.

Ada enam zona di trase Tol Indraprabu, di mana zona I memiliki panjang 10,5 kilometer.

Sementara underpass akan dibangun di kilometer 5 trase Tol Indraprabu di Kelurahan Indralaya Mulya atau hanya 100 meter dari Pondok Pesantren Al Ittifaqiah Indralaya.

"Jadi nanti jalan tol itu di bawah ruas jalinsum itu," jelas Hasan.

Underpass Tol Indraprabu ini rencananya memiliki panjang 36 meter dan lebar 47 meter.

"Rinciannya, lebar jalur 2x23 meter dan separator atau pembatas jalan setebal 1 meter," papar Hasan.

Separator ini nantinya akan menutupi penuh batas antarkedua jalur berlawanan arah.

Sehingga saat melewati underpass, pengemudi hanya bisa mengamati jalan di depannya.

"Separator tingginya 5,3 meter. Jadi underpass ini seperti dua terowongan," kata Hasan menjelaskan dengan detil.

Sementara jalinsum existing di atasnya akan dibangun dengan elevasi atau ketinggian 2 meter di atas permukaan jalan semula.

Selama proses pembangunan underpass, kontraktor akan menyediakan detour atau jalan akses sementara di sekitar proyek untuk menjamin aktivitas lalu lintas tetap kondusif.

Saat ini kontraktor belum memulai pembangunan underpass, masih kata Hasan, kontraktor sedang menunggu pembongkaran dan membersihkan bangunan di area yg terdampak proyek.

"Sebenarnya sejak Januari lalu kontraktor sudah siap untuk memulai pembangunan underpass. Namun bangunan di lahan bebas masih belum selesai dibongkar. Saat bangunan tersebut selesai dibongkar, pembangunan segera dimulai," tegas Hasan.

Untuk membangun konstruksi underpass tol Indraprabu, rencananya akan memakan waktu kurang lebih selama enam bulan.

Selain underpass yang membentang di bawah jalinsum ruas Indralaya-Kayuagung, ada lagi underpass lainnya akan membentang di bawah jalan akses pemukim warga di belakang Komplek Perkantoran Terpadu Pemkab Ogan Ilir di Tanjung Senai, masih wilayah Indralaya.

Underpass tersebut juga sedang dibangun dan sedang dalam proses pemasangan tiang pancang untuk akses jalan pemukiman yang elevasinya dinaikkan.

"Jadi ada dua underpass untuk jalan lalu lintas umum di sepanjang trase Tol Indraprabu. Kami juga akan membangun 25 underpass lainnya khusus akses warga atau pejalan kaki, 11 jembatan untuk kendaraan dan satu jembatan penyeberangan orang (JPO)," terang Hasan.

Secara keseluruhan, ruas Tol Indraprabu dari zona I hingga zona III sepanjang 35 kilometer sedang dikerjakan.

Sementara zona IV hingga zona VI sepanjang 30 kilometer akan digarap April mendatang.

"Tol Indraprabu yang merupakan salah satu rangkaian Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Palembang-Bengkulu ditargetkan rampung 100 persen pada triwulan kedua atau Juli 2022," kata Hasan.

Memasuki bulan Februari, pembangunan jalan tol Simpang Indralaya-Prabumulih (Indraprabu) telah mencapai progres 27%.

Tak hanya berorientasi pada kendaraan roda empat yang menjadi fungsi utama jalan bebas hambatan, kontraktor juga tetap memperhatikan aspek lain, diantaranya kepentingan pejalan kaki atau warga di sekitar ruas Tol Indraprabu.

Director Project Tol Indraprabu dari Hutama Karya (Persero) Divisi Pembangunan Jalan Tol, Hasan Turcahyo mengatakan, untuk mengakomodasi kebutuhan pejalan kaki, pihaknya menyiapkan 26 akses jalan.

"Sebanyak 26 akses pejalan kaki ini terdiri dari 25 underpass dan satu jembatan penyeberangan orang (JPO)," kata Hasan kepada wartawan di Indralaya, Rabu (3/2/21).

Ke-26 akses pejalan kaki ini diperuntukkan bagi warga yang kebanyakan bekerja menjadi petani.

Seperti diketahui, jalan tol Indraprabu sepanjang 64,8 kilometer melewati tiga daerah kabupaten dan kota serta delapan kecamatan.

Daerah tersebut diantaranya Kecamatan Indralaya Utara, Indralaya, Tanjung Batu, Payaraman dan Rambang Kuang.

Kemudian Kecamatan Kelekar dan Belida Darat di Muaraenim serta Kecamatan Rambang Kapak Tengah di Prabumulih.

Di sepanjang trase tol yang menghubungkan Indralaya dan Prabumulih ini, membelah perkebunan tebu, karet, sawit dan rawa.

"Jadi akses pejalan kaki, khususnya mobilitas petani di sepanjang trase tol jangan sampai terganggu," jelas Hasan.

Selain 26 akses pejalan kaki, kontraktor juga akan membangun 11 jembatan untuk kendaraan dan dua underpass untuk kendaraan.

Adapun dua underpass untuk kendaraanbakan dibangun di Kelurahan Indralaya Mulya, Kecamatan Indralaya.

Underpass sepanjang 36 meter itu nantinya akan berada di bawah jalan lintas Sumatera ruas Indralaya-Kayuagung.

Sementara satu underpass lainnya berada di daerah rawa dekat Komplek Perkantoran Terpadu (KPT) Pemkab Ogan Ilir di Tanjung Senai, masih wilayah Indralaya.

Secara keseluruhan, ruas Tol Indraprabu dari zona I hingga zona III sepanjang 35 kilometer sedang dikerjakan. Sementara zona IV hingga zona VI sepanjang 30 kilometer akan digarap April mendatang.

"Tol Indraprabu yang merupakan salah satu rangkaian Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Palembang-Bengkulu ditargetkan rampung 100 persen pada triwulan kedua atau Juli 2022," kata Hasan. @oganilirterkini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar