Home

Senin, 08 Mei 2023

Kondisi Terkini Jembatan Ambles di Payaraman Ogan Ilir, Warga Inisiatif Berjaga 24 Jam

Warga berjaga dan mengarahkan kendaraan yang lewat jembatan ambles di Payaraman, Ogan Ilir, Minggu (7/5/2023). (Sumber : tribunsumsel.com)

OGAN ILIR, - Jembatan kuning di Kecamatan Payaraman, Kabupaten Ogan Ilir, Sumsel ambles sejak, Kamis (4/5/2023) lalu.

Sejak itu, warga terpaksa berjaga 24 jam disekitar jembatan untuk mencegah terjadinya kecelakaan bagi kendaraan yang melintas di jembatan.

Selain itu, agar tetap bisa dilalui kendaraan, aparat TNI-Polri, BPBD dan dibantu warga berinisiatif membuat jalur alternatif dengan menimbun salah satu jalan di jembatan dengan tanah.

Kondisi jembatan dengan akses darurat tersebut diawasi oleh warga karena takut terjadi kecelakaan fatal.

"Kami warga khususnya di Kecamatan Payaraman, secara bergantian menjaga jembatan untuk mengingatkan kendaraan berhati-hati," kata Ujang, salah seorang warga saat ditemui di lokasi jembatan ambles, Minggu (7/5/2023).

Penimbunan sengaja hanya pada salah satu lajur jalan mengingat pondasi jembatan yang turun sekitar 1,5 meter.

Jika kedua lajur jalan ditimbun, dikhawatirkan jembatan akan semakin ambles sehingga salah satu akses penting di Ogan Ilir itu putus total.

"Makanya kendaraan dari dua arah kami arahkan agar gantian lewat jembatan. Yang begini harus ditunggu 24 jam, karena takutnya terjadi apa-apa, kecelakaan fatal," kata Ujang menuturkan.

Dilanjutkannya, warga akan terus berjaga di lokasi jembatan ambles hingga ada kepastian perbaikan jembatan.

Mengingat jembatan kuning merupakan urat nadi perekenomian masyarakat di Payaraman yang sebagian besar merupakan petani karet.

Warga asal Ogan Ilir yang berdagang ke pasar dan bekerja di Prabumulih serta Muaraenim, diyakini sangat kerepotan jika jembatan ambles tak dapat dilalui.

"Insya Allah selama jembatan ambles ini dijaga, warga aman melintas karena kami juga siap membantu. Mudah-mudahan secepatnya diperbaiki," ucap Ujang.

Sementara berdasarkan keterangan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ogan Ilir, jembatan ambles tersebut dibangun pada tahun 1985.

"Dari segi usia, memang perlu adanya perbaikan karena tingginya mobilitas masyarakat khususnya kendaraan," kata Kalaksa BPBD Ogan Ilir, Edi Rahmat.

Banyaknya aktivitas truk tonase yang lalu-lalang juga disebut Edi menjadi salah satu faktor amblesnya jembatan.

Ditambah faktor alam yakni aliran air di bawah jembatan juga cukup deras sehingga menggerus pondasi jembatan.

"Salah satu pondasi jembatan menggantung dan tidak menancap ke tanah sehingga terjadilah ambles," terang Edi. oganilirterkini.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar