Kepala Kantor Humas dan Protokol Unsri Dr. Nurly Meilinda memberi keterangan kepada wartawan, Jumat (3/10/2025). Nurly menerangkan bahwa Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Universitas Sriwijaya (Unsri) telah merampungkan pemeriksaan para terduga pelaku perundungan mahasiswa baru. (Sumber : sripoku.com)
OGAN ILIR, - Dikutip dari sripoku.com , Kasus dugaan perundungan yang melibatkan mahasiswa baru di Universitas Sriwijaya (Unsri) telah memasuki babak baru.
Tim Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Unsri telah merampungkan pemeriksaan terhadap para terduga pelaku.
Hasil pemeriksaan tersebut kini siap dibawa ke meja Senat Akademik Universitas (SAU) dan Rektorat untuk penentuan sanksi.
Kepala Kantor Humas dan Protokol Unsri, Dr. Nurly Meilinda, membenarkan bahwa berkas hasil pemeriksaan telah diserahkan.
"Hasil (pemeriksaan oleh) Satgas sudah masuk ke SAU," ujar Nurly kepada awak media, Jumat (3/10/2025).
Tahapan selanjutnya akan melibatkan Komisi IV SAU Bidang SDM dan Etika Akademik, yang akan segera menggelar rapat untuk membahas hasil temuan Satgas.
Setelah itu, hasilnya akan diplenokan oleh SAU dalam sebuah rapat besar yang melibatkan Tim Satgas dan Wakil Rektor 1 Unsri Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. H. Rujito Agus Suwignyo.
"Kalau tidak ada halangan, rapatnya hari ini. Hasil rapat nanti diplenokan dan hasil pleno jadi rekomendasi untuk rektor," jelas Nurly, menggarisbawahi pentingnya rapat pleno tersebut sebagai penentu rekomendasi akhir bagi Rektor.
Dugaan perundungan ini mencuat setelah beredarnya video yang memperlihatkan puluhan mahasiswa baru dari Prodi Teknik Hasil Pertanian (THP) Fakultas Pertanian Unsri terlihat mencium wajah teman satu sama lain.
Sekretaris Unsri, Prof. Dr. Alfitri, menjelaskan bahwa peristiwa ini terjadi pada Sabtu, 20 September 2025, tak lama setelah puluhan mahasiswa baru selesai melaksanakan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB).
Ia menegaskan bahwa insiden tersebut sama sekali bukan merupakan bagian dari kegiatan resmi PKKMB.
"Peristiwa itu dilakukan setelah PKKMB," kata Alfitri.
Ia menyebut bahwa saat kejadian, terdapat sekitar 120 mahasiswa baru di Prodi THP, dan peristiwa ini diduga dilakukan oleh mahasiswa senior terhadap mahasiswa baru, murni di luar agenda kampus.
Pihak Unsri menyatakan komitmennya untuk mencegah terulangnya insiden serupa.
Pembentukan Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan adalah langkah responsif untuk memastikan mahasiswa senior tidak melakukan perundungan yang mengganggu ranah privasi. oganilirterkini.co.id
Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul : Tuntas Diperiksa Satgas, Kasus Dugaan Perundungan di Unsri Segera Masuk Rapat Pleno Rektorat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar