Home

Rabu, 17 April 2024

Ratusan Ekor Kerbau dan Sapi di Ogan Ilir Sudah Divaksin, Antisipasi Penyakit Ngorok

Petugas Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Ogan Ilir memvaksin hewan ternak sapi dan kerbau di wilayah Indralaya, Selasa (16/4/2024). (Sumber : tribunsumsel.com)

OGAN ILIR, - Dikutip dari situs tribunsumsel.com , Pemkab Ogan Ilir gencar memvaksin hewan ternak sapi dan kerbau, diantaranya di wilayah Indralaya dan Indralaya Selatan.

Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi penyakit ngorok yang saat ini tengah banyak terjadi.

"Kami menemukan kasus kematian kerbau di salah satu desa di Kecamatan Indralaya Selatan pada akhir Februari lalu," kata Pengawas Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Ogan Ilir, Taufik Ismail, Selasa (16/4/2024).

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Ogan Ilir mencatat sudah tiga ekor kerbau mati diduga wabah penyakit ngorok.

Sejauh ini, lebih dari 200 ekor kerbau dan sapi di Ogan Ilir yang divaksin oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan.

Taufik mengimbau para peternak sapi dan kerbau silakan melapor jika ada hewan ternak yang terindikasi wabah penyakit ngorok.

"Vaksin untuk pencegahan penyakit ngorok ini tidak dipungut biaya alias gratis," jelas Taufik.

Dirinya juga mengungkapkan, ada sebagian peternak yang takut hewan ternak mereka divaksin.

Peternak pun berinisiatif memotong hewan yang terindikasi terkena wabah ngorok dan dagingnya dijual ke luar daerah Sumatera Selatan.

Menurut Taufik, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan tak dapat memaksa peternak untuk mengikuti anjuran vaksin.

"Kami sifatnya hanya mengimbau, mengarahkan. Kalaupun tidak mau divaksin, tidak bisa kami paksa," tuturnya.

Salah seorang peternak kerbau asal Desa Sejaro Sakti, Kecamatan Indralaya bernama Erlan mengaku sangat was-was dengan wabah ngorok.

"Jujur saja sangat khawatir. Kami ada 65 ekor kerbau dan alhamdulillah sudah divaksin semua," ujar Erlan.

Berdasarkan pengalamannya, wabah ngorok yang sering menyerang hewan ternak ruminansia khususnya sapi dan kerbau ini sifatnya akut atau fatal.

Penyakit ini, menurut Erlan sering terjadi terutama saat musim hujan tiba, seperti terjadi di Ogan Ilir belum lama ini.

Hewan yang terserang wabah ngorok tampak pada gejala diantaranya kehilangan nafsu makan, mengeluarkan air liur tanpa henti dan nafas tersengal-sengal.

"Jadi nafas hewan itu memang tersendat, lalu dia ngorok. Dua sampai tiga jam setelah ngorok itu, hewannya mati. Memang cepat sekali," tutur Erlan.

Dirinya berharap vaksin sapi dan kerbau di Ogan Ilir terus berkelanjutan demi kesehatan hewan ternak.

"Karena ekonomi kami kan bertumpu pada sektor peternakan ini," kata Erlan.

Gejala penyakit ngorok (tagere) atau Septicaemia Epizootica (SE) sedang mewabah di wilayah Ogan Komering Ilir (OKI), di mana ratusan kerbau ditemukan mati.

Gejala wabah serupa ternyata mulai melanda wilayah Ogan Ilir, namun belum terlalu masif dan sedang ditanggulangi oleh pemerintah daerah setempat. oganilirterkini.co.id

Artikel ini telah tayang di tribunsumsel.com dengan judul : Ratusan Ekor Kerbau dan Sapi di Ogan Ilir Sudah Divaksin, Antisipasi Penyakit Ngorok

Tidak ada komentar:

Posting Komentar